Handset BlackBerry sekarang ini sudah menjadi sebuah gaya hidup baru di antara masyarakat perkotaan besar saat ini, termasuk di negara kita Indonesia. Handset yang menggunakan PIN (kode identitas) untuk menghubungkan handset dengan server Research in Motion (RIM) ini, sejalan dengan popularitasnya yang sangat melambung muncullah beberapa masalah yang merugikan beberapa pihak tertentu. Salah satu masalah yang belakangan ini ramai di bicarakan dikalangan masyarakat adalah maraknya penggandaan atau kloning PIN BlackBerry. Dengan PIN ini, pengguna bisa mengakses Internet.
Keluhan masalah penggandaan PIN ini mulai muncul pada Desember 2008, dan pada saat yang bersamaan di Indonesia banjir produk BlackBerry dari China. BlackBerry asal China tersebut bukanlah handset palsu, tetapi handset BlackBerry bekas yang sudah tidak bisa digunakan dan di China perangkat-perangkat itu dibuatkan PIN, yang dikloning dari handset BlackBerry lain. Setelah sampai di Indonesia, handset BlackBerry itu dijual secara retail, bukan melalui operator seluler yang menjadi agen resmi BlackBerry Indonesia. Inilah salah satu sumber yang menjadikan maraknya kloningan PIN BlackBerry di Indonesia. Sumber lainnya yang menyebabkan munculnya penggandaan PIN BlackBerry adalah kasus bocornya perangkat lunak internal RIM.Tetapi kasus ini tidak terdapat bukti yang jelas, karena jika bocor dari RIM sendiri mengapa di luar negeri tidak terdapat fenomena penggandaan PIN seperti di Indonesia? Maka kasus beredarnya PIN cantik ini dapat dikatakan murni karya pengembang lokal.
Penggandaan PIN juga muncul dalam bentuk nomor PIN cantik BlackBerry. Seperti pada sebuah iklan yang terpasang di situs jejaringan sosial Facebook tentang PIN cantik untuk BlackBerry Bold 9000 dan PIN cantik ini juga ditawarkan oleh toko-toko penjualan BlackBerry ritel yang terdapat di pusat perdagangan ponsel atau BlackBerry. Padahal sebenarnya operator tak pernah menawarkan perangkat dengan PIN cantik kepada pengguna BlackBerry. Pasalnya, operator jelas tidak tahu bahwa mereka menjual PIN cantik, apalagi mendesainnya secara khusus, dan kalau pun ada nomor PIN yang cantik yang didapat oleh pembeli didapat hanya karena faktor kebetulan saja.
Setelah munculnya permasalahan penggandaan PIN ini, RIM pun mulai bertindak dengan melakukan suspensi massal dan pemakai yang sudah terkena suspensi, untuk selanjutnya tidak akan bisa lagi mengakses Internet dan server RIM. Oleh karena itu,disarankan kepada semua pengguna BlackBerry Indonesia agar memeriksa PIN handset-nya. Dengan cara mencocokkan nomor PIN di belakang baterai dengan PIN yang tertulis di perangkat penjualan atau kardus.
Keluhan masalah penggandaan PIN ini mulai muncul pada Desember 2008, dan pada saat yang bersamaan di Indonesia banjir produk BlackBerry dari China. BlackBerry asal China tersebut bukanlah handset palsu, tetapi handset BlackBerry bekas yang sudah tidak bisa digunakan dan di China perangkat-perangkat itu dibuatkan PIN, yang dikloning dari handset BlackBerry lain. Setelah sampai di Indonesia, handset BlackBerry itu dijual secara retail, bukan melalui operator seluler yang menjadi agen resmi BlackBerry Indonesia. Inilah salah satu sumber yang menjadikan maraknya kloningan PIN BlackBerry di Indonesia. Sumber lainnya yang menyebabkan munculnya penggandaan PIN BlackBerry adalah kasus bocornya perangkat lunak internal RIM.Tetapi kasus ini tidak terdapat bukti yang jelas, karena jika bocor dari RIM sendiri mengapa di luar negeri tidak terdapat fenomena penggandaan PIN seperti di Indonesia? Maka kasus beredarnya PIN cantik ini dapat dikatakan murni karya pengembang lokal.
Penggandaan PIN juga muncul dalam bentuk nomor PIN cantik BlackBerry. Seperti pada sebuah iklan yang terpasang di situs jejaringan sosial Facebook tentang PIN cantik untuk BlackBerry Bold 9000 dan PIN cantik ini juga ditawarkan oleh toko-toko penjualan BlackBerry ritel yang terdapat di pusat perdagangan ponsel atau BlackBerry. Padahal sebenarnya operator tak pernah menawarkan perangkat dengan PIN cantik kepada pengguna BlackBerry. Pasalnya, operator jelas tidak tahu bahwa mereka menjual PIN cantik, apalagi mendesainnya secara khusus, dan kalau pun ada nomor PIN yang cantik yang didapat oleh pembeli didapat hanya karena faktor kebetulan saja.
Setelah munculnya permasalahan penggandaan PIN ini, RIM pun mulai bertindak dengan melakukan suspensi massal dan pemakai yang sudah terkena suspensi, untuk selanjutnya tidak akan bisa lagi mengakses Internet dan server RIM. Oleh karena itu,disarankan kepada semua pengguna BlackBerry Indonesia agar memeriksa PIN handset-nya. Dengan cara mencocokkan nomor PIN di belakang baterai dengan PIN yang tertulis di perangkat penjualan atau kardus.
No comments:
Post a Comment